I've given up on so many things, please don't ask me to give up on you.
One day you'll come to me and ask me what's more important: You or my life. I'll say my life and you'll walk away never knowing that you're my life.
It hurts to love someone and not be loved in return but what is the most painful is to love someone and never find the courage to let the person know how you feel.
They say you fall in love only once, but everytime I look at you, I fall in love all over again.
Apa yang menjadi cita-cita Anda setelah sukses menyelesaikan kuliah?Beberapa dari Anda mungkin berkeinginan untuk melanjutkan kuliah S2 atau bahkan S3, dan pastinya ada beberapa dari Anda ingin langsung bekerja, mengaktualisasikan diri, mengimplementasikan ilmu yang telah Anda dapat sebelumnya.
Mencari pekerjaan adalah sesuatu yang gampang dan mudah. Namun, karena tidak sesuai dengan pendidikan, jam kerja yang terlalu mengikat, suasana kerja yang tidak menyenangkan, membuat Anda merasa kurang puas dengan pekerjaan.
Yang telah ditulis di atas menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum kita memilih dan mendapatkan pekerjaan yang ideal. Apa saja ya?
1. Anda Memiliki Potensi Diri, Kenalilah!
Anda adalah Anda, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Buatlah analisa strength, weakness, opportunities dan Threat (SWOT) mengenai diri Anda, itulah potensi Anda. Buatlah gambaran yang pasti pekerjaan apa saja yang tepat. Apakah pekerjaan itu diyakini sesuai dengan potensi yang Anda miliki sekarang? Melakukan pekerjaan yang sesuai dengan potensi Anda kemungkinan untuk sukses lebih besar dari pada melakukan pekerjaan yang tidak sesuai.
2. Anda Memiliki Kepribadian, Sesuaikan!
Carilah pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian anda. Misalnya, bila Anda adalah seorang yang easy going, suka ber-traveling mungkin anda cocok dengan pekerjaan yang banyak berhubungan dengan publik / orang seperti humas, wartawan dan lain-lain.
Bila anda seorang yang menyukai hal-hal detail, tidak banyak berhubungan dengan orang, merasa lebih nyaman mengerjakan pekerjaan di belakang meja mungkin pekerjaan yang cocok adalah di bidang finance & accounting
3. Idealisme dan pola kerja.
Masing-masing dari Anda pastilah memiliki idealisme yang berbeda satu sama lain. Cocokanlah ideliasme Anda dengan pekerjaan yang Anda akan tekuni nantinya. Mungkin tepat bagi anda untuk memilih bekerja di lapangan atau menjadi bagian dari tim kreatif, atau bahkan melakukan kerja lepas atau freelance bila Anda adalah seorang yang mempunyai idealisme tinggi dan menyukai pola kerja bebas alias tidak dibatasi jam kerja. Jika Anda ingin berada dalam lingkungan kerja yang terpola dan terbatasi waktu, pilihan kerja di atas bukanlah hal yang tepat. Anda tidak akan pernah merasa nyaman, sehingga akan sering tidak fokus dan pada akhirnya menimbulkan stres.
4. Saran dari Orang Terdekat, minta dan dengarkanlah!
Biasanya, orang lain apalagi orang terdekat lebih tahu hasil kerja Anda dibandingkan Anda sendiri. Jadi, sebaiknya Anda mendengarkan dan mempertimbangkan saran orang lain mengenai pekerjaan Anda. Kebanyakan dari kita sering beranggapan bahwa selama ini telah bekerja baik, padahal orang lain menganggap kurang. Segera rangkum dan perbaiki!
5.Daftar Prioritas adalah sesuatu yang Penting dimiliki!
Anda sekarang telah memiliki banyak data mengenai diri Anda. Potensi, kepribadian, idealisme bahkan saran dari orang terdekat Anda. Sekarang buatlah daftar prioritas perusahaan yang ingin Anda Lamar. Seharusnya Anda sudah tahu pekerjaan apa yang cocok dengan Anda.
6. Proaktif mencari Pekerjaan, Efektif dan Efisien!
Manfaatkan mesin pencari pekerjaan yang telah disediakan di situs lowongan pekerjaan atau Anda dapat menggunakan situs jejaring sosial serta mendaftarkan diri menjadi anggota situs web yang menyediakan layanan bursa lapangan kerja.
7.Tekuni Pekerjaan yang sudah Anda Pilih!
Begitu Anda sukses mendapatkan pekerjaan yang sesuai, kerjakan pekerjaan tersebut dengan ikhlas dan sepenuh hati. Perlu diingat bahwa Anda telah menyisihkan orang lain yang mungkin memiliki keinginan yang lebih besar dibandingkan Anda. Anda telah meraihnya dengan susah payah. Jadi sudah sepatutnya Anda bersyukur dan mencintai pekerjaan itu. Orang yang mencintai pekerjaannya akan tercermin melalui hasil kerjanya. Anggap saja melakukan kegiatan favorit Anda. Dijamin pekerjaan akan terasa lebih mudah, ringan dan Anda akan semakin sukses!
Warning : Diperbolehkan mengcopy data di blog ini,, dengan syarat memasukkan alamat dari blog ini.. Terima kasih ^_^
PaperIndividu
PENCEMARAN OLEH RADIOAKTIF
Oleh :
ANNA LILIAN
NIM :0904133162
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2011
1.PENDAHULUAN
Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar, dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.
Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya, dan bagaimana cara menghindarinya.
SUMBER RADIASI
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
1. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
2. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).
Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.
2.PENCEMARAN OLEH RADIOAKTIF
Suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radio aktif seperti nuklir adalah sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhlukhidup di sekitarnya.Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SRpenyebab kanker tulang dan 131J.
Lingkungan bumi secara alami radioaktif. Sumber penting termasuk radiasi kosmik, radiasi terestrial dari kerak bumi termasuk gas radon, dan potasium-40 yang ditemukan dalam air laut. Namun, radiasi latar belakang ini kerdil dibandingkan dengan sumber-sumber buatan manusia - terutama stasiun tenaga nuklir, pabrik pengolahan ulang bahan bakar nuklir, uji senjata militer, dibuang limbah nuklir dan kecelakaan nuklir.
Radiasi mempengaruhi organisme hidup melalui kerusakan gen (DNA). Mutasi dalam struktur DNA dapat mematikan atau melumpuhkan. Radiasi berlebihan pada manusia biasanya menyebabkan berbagai kanker dan cacat lahir. Jauh lebih sedikit yang diketahui tentang dampak pencemaran radioaktif di laut evironment. Peraturan keselamatan saat ini menganggap bahwa batas-batas untuk melindungi manusia juga akan melindungi satwa liar.
Uji senjata: Laut kontaminasi dari mulai uji senjata nuklir selama Perang Dunia II. Dihentikan di bawah perjanjian oleh Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris pada tahun 1963, dan dilanjutkan dengan Perancis dan Cina hingga 1974. Dampak hingga 1970-an termasuk stok ikan kontaminasi (haddock dan cod) di Laut Barents, dan kerang-kerangan (kerang, tiram) di Atlantik, Teluk dan pantai-pantai Pasifik Amerika.
Limbah cair: Continuous pengosongan oleh tenaga nuklir dan bahan bakar tanaman pengolahan limbah radioaktif tingkat rendah ke laut. Sumber utama Sellafield di Cumbria dan La Den Haag dekat pantai Cherbourg di Perancis. 1998 di bawah komitmen kepada OSPAR konvensi, membebaskan diharapkan dapat dikurangi hampir nol pada tahun 2020.
Limbah padat: Laut pembuangan dimulai pada tahun 1946, dan berlanjut sampai larangan global laut pembuangan semua limbah padat diperkenalkan pada tahun 1994. Dampak lingkungan dari situs dump historis tidak diketahui, tetapi bocor wadah untuk kemungkinan mencemari sedimen laut dengan dampak langsung pada tinggal dasar organisme dan menyaring pengumpan.
Kecelakaan nuklir: kecelakaan nuklir di Chernobyl pada April 1986 kurcaci semua sumber lain disengaja polusi. Laut Baltik, utara Adriatik, Laut Utara, sebelah utara pantai barat Skotlandia dan Irlandia laut semua terpengaruh oleh curah hujan yang terkontaminasi. Stok ikan masih menunjukkan bukti cesium (134 & 137) kontaminasi pada bulan November 1986, dan kontaminasi residu terlihat hari ini.
Bioaccumulation: Di Inggris, prinsip ancaman bagi kesehatan manusia berasal dari makanan laut. Kerang, ikan dan rumput laut yang dapat dimakan dapat menyimpan polutan kimia seperti pakan mereka - sebuah proses yang disebut bioaccumulation - dan secara bertahap membangun racun terkonsentrasi di jaringan mereka. The Food Standard Agency monitor spesies ikan komersial untuk tanda-tanda kontaminasi radioaktif. Sellafield adalah sumber yang paling umum.
Pencemaran Radioaktif Di Wilayah Utara
Pada awal 1990-an, Uni Soviet telah dibuang bahan radioaktif di Barents-dan Laut Kara. Informasi ini mengakibatkan pembentukan Norwegia-sekelompok pakar Rusia untuk menyelidiki pencemaran radioaktif di daerah utara pada tahun 1992. Kelompok ahli ini merupakan unit khusus yang diselenggarakan oleh Joint-Rusia Norwegia Komisi Perlindungan Lingkungan, yang telah menjadi organ untuk kerjasama antara Norwegia dan Rusia otoritas lingkungan sejak 1988.
Inspeksi Dan Pemetaan Sumber Radioaktif
Pada misi ini sampel air yang dikumpulkan, bersama dengan sedimen dan organisme hidup yang telah memberi pengetahuan baru tentang masa kini status lingkungan daerah. Pada dua kali lebih dekat penyelidikan tidak dilakukan di tempat-tempat pembuangan bahan radioaktif, dan karena pekerjaan ini risiko masa depan polusi telah dievaluasi.
Pada saat usaha sedang dilakukan untuk membentuk suatu program terkoordinasi untuk mengamati daerah-daerah laut utara, sebuah sistem untuk bertukar data, dan perpanjangan otomatis sebuah jaringan untuk metering di daerah Murmansk. Pengalaman dari kerjasama di Pakar memberi dasar yang kuat untuk bersama inspeksi dan evaluasi risiko, dan bahkan pelayaran untuk memantau sehubungan dengan pemindahan kapal selam Rusia Kursk pada musim gugur tahun 2001.
Selain kerja yang dilakukan oleh kelompok Ahli, inspeksi dari berbagai jenis polusi di Kutub Utara dilakukan oleh organisasi-organisasi yang disebut Amap (Arktik Pemantauan dan Penilaian Program). Amap telah membentuk pusat data internasional, lokal di Norwegian Radiation Protection Authority (NRPA) untuk tujuan sumber dan pemantauan tingkat pencemaran radioaktif. Karya Amap dekat dengan subyek diselidiki oleh kelompok Ahli, mengakibatkan hubungan dekat antara kedua organisasi.
Pengaruh Radioaktif Terhadap EkosistemLaut
Pengaruh radioaktif terhadap ekosistem laut telah banyak diamati oleh beberapa peneliti. Namun demikian, dampaknya terhadaporganisme laut masih belum diketahui dengan pasti.
Pengaruh radioaktif thdp biota laut :
Para ahli melaporkan bahwa laju dosis radioaktivitas tdk memberikan pengaruh yang nyata terhadap populasi. Bahkan pd laju dosis yg lebih tinggi (utk tumbuhan air 3,3 rad/hari, invertebrata 1 rad/hari, dan ikan 0,06 rad/hari), populaasi organisme laut tetap berkembang tanpa ada tanda-tanda kerusakan. Sebaliknya, unsur-unsur ini banyak diketahui berpengaruh thdp organisme darat, termasuk manusia,.
Pengaruh Radioaktif Terhadap Kesehatan Manusia
Pengaruh radioaktif terhadap kesehatan manusia dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung.
Pengaruh tdklangsung :
Pengaruhterjadi melalui rantaimakananmanusia.
Walaupun radioaktif tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap biota laut, namun akumulasi unsur ini di dalam tubuh organisme laut, mungkin akan sampai ke tubuh manusia melalui rantai makanan laut. Hal ini akan sangat membahayakan kesehatan manusia.
Pengaruh langsung :
Pengaruh langsung radioaktif berasal dari radiasi pengion baik yang berasal dari alam maupun buatan (radiofisi)
Radiasi ion, terutama gelombang elektromagnetik, mudah mencapai manusia.
Walaupun demikian, apabila jaringan tubuh manusia terpapar radiasi, belum tentu selalu berakibat fatal.
Radiasi pengion akan berpengaruh terhadap rangkaian molekul DNA pada kromosom, yaitu membentuk radikal bebas yang dapat merubah komponen basa DNA dengan berbagai cara.
Akan tetapi DNA juga dilengkapi dengan kode genetik untuk kemampuan memperbaiki diri/ reparasi (self repair) yg terdapat pada rangkai basa cytosin.
Apabila tidak semua pasangan kembar kode ”self repair” ini rusak, maka akan terjadi perbaikan (reparasi) oleh DNA itu sendiri.
Apabila semua kode ”self repair” itu rusak, maka sel akan mati atau menjadi lesi.
Reparasi dapat berlangsung sempurna à sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan. Namun sering pula terjadi reparasi tersebut tidak sempurna, yang mengakibatkan terjadinya abetasi (penggerusan kromosom).
Ketidaksempurnaan ”self repair” inilah yang kemudian mengacu kepada transformasi fungsi sel.
Salah satu kelainan fungsi tersebut adalah Mutasi yang dapat berupa perubahan kemampuan sel untuk lebih aktif membelah, sehingga terjadi malignansi & pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan sel tumor.
3.KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.
Sumber radiasi dapat berasal dari radiasi buatan dan alam. Radiasi alam yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam seperti radiasi dari kosmis, radiasi terestrial dan radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri.
Pencemaran oleh radioaktif pada biota laut belum ditemukan secara spesifik. Sedangkan pada manusia, terjadi secara langsung dan tidak langsung.
REFERENSI
Gultom, Osmen. “Pengendalian Gas Hasil Buangan Insenerator Menggunakan
Kapur”. Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif. 2000.
By : ANNA LILIAN, NIM: 0904133162, Faculty of Fishery and Marine Science University of RiauMayor : Marine Science. Lecture: Dr. Dessy Yoswaty, M.Sc
Polusi masa lalu dan saat lingkungan adalah mengemudi minat, kerja aktif, dan kebutuhan untuk memahami masalah lingkungan. Kekuatiran terhadap apa yang telah dicoba dan apa yang telah gagal untuk memecahkan masalah lingkungan kini berkembang. Polusi program pemantauan telah berfokus pada pengukuran senyawa induk dan metabolit mereka, dan membuat kesimpulan umum tentang status pencemaran didasarkan pada transformasi kimia dalam lingkungan. Studi-studi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang tingkat pencemaran yang tepat di lingkungan, tetapi mereka tidak membuat setiap usaha untuk menjelaskan proses degradasi yang tepat yang terjadi di lingkungan.
Biodegradasi adalah salah satu proses biologis yang memfasilitasi perubahan-perubahan kimia polutan oleh mikroorganisme hadir di lingkungan yang tercemar. Mikroorganisme yang terlibat dalam pemindahan limbah beracun, baik di lingkungan atau dalam sistem pengobatan dikendalikan. Seperti proses transformasi mikroba telah baik mudah dihindari atau sengaja ditinggalkan dari program penilaian lingkungan, dan mereka dianggap sebagai "kotak hitam" dalam banyak program pemodelan ekologis. Meskipun penting jelas dari mikroorganisme untuk monitoring yang efisien lingkungan, tidak banyak penelitian telah termasuk pemeriksaan mikroorganisme (biomassa, aktivitas dan struktur masyarakat), mungkin karena keterbatasan metode yang tersedia.
Mikroorganisme tidak hanya terlibat dalam proses mineralisasi, tetapi juga mereka memainkan peran yang dominan dalam banyak kuantitatif masalah lingkungan diterapkan termasuk degradasi polutan, pengolahan limbah, sistem air eutrofikasi, emisi gas rumah hijau, pencucian bijih tambang dll
Mikroorganisme:
Ukuran kecil, distribusi di mana-mana, tinggi luas permukaan spesifik, aktivitas metabolik yang berpotensi tinggi, tingkat pertumbuhan yang cepat, kelenturan genetik, dan fleksibilitas enzimatik dan gizi tak tertandingi mikroorganisme cor mereka dalam peran agen untuk daur ulang biosfer. Struktur Ukuran dan sederhana kecil bakteri menyiratkan tingkat yang lebih besar dari kontak dengan lingkungan mereka daripada adalah kasus untuk organisme yang lebih besar. Bakteri memiliki komunikasi yang lebih langsung antara peristiwa di lingkungan di permukaan sel dan dalam matriks intraseluler..
Biodegradasi:
Sementara definisi yang tepat dari biodegradasi adalah tidak ada, umumnya melibatkan proses pemecahan senyawa organik oleh mikroorganisme yang biasanya menjadi biomassa sel lebih dan kurang kompleks senyawa dan akhirnya air. Biodegradasi senyawa organik adalah rincian parsial atau lengkap dari kehancuran struktur molekul mereka dengan reaksi fisiologis dikatalisis oleh mikroorganisme. Biodegradasinya dapat didefinisikan sebagai zat kerentanan (organik atau anorganik) untuk perubahan oleh proses mikroba. Perubahan ini telah dibawa oleh serangan enzimatik (intra atau ekstra-selular) yang sangat penting untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selanjutnya, beberapa reaksi enzimatik yang baik menguntungkan (mobilisasi merkuri beracun) atau tidak ada manfaat terdeteksi dengan mikroorganisme. Luasnya biodegradasi dan tingkat di mana itu terjadi tergantung pada interaksi antara lingkungan, jumlah dan jenis mikroorganisme hadir dan sifat kimia dari kontaminan yang terdegradasi.
Biodegradasi dalam Lingkungan:
Biodegradasi polutan organik yang terjadi pada tingkat yang lebih cepat dalam kondisi aerobik (ketika oksigen hadir untuk digunakan sebagai akseptor elektron akhir). Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa oksigen sudah tersedia di tanah. Ketersediaan oksigen sangat sering menjadi faktor pembatas karena porositas tanah rendah atau lokasi yang jauh di bawah permukaan. Biodegradasi senyawa organik banyak akan terjadi dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen), meskipun tingkat mungkin tidak cepat seperti yang diamati di bawah kondisi aerobik. Dengan tidak adanya oksigen, mikroorganisme tertentu dapat menggunakan nitrat, sulfat, besi, atau mangan sebagai akseptor elektron akhir. Namun biodegradasi dari beberapa senyawa seperti hidrokarbon terhalogenasi dapat lebih cepat paling tidak pada awalnya dalam kondisi anaerobik. Relatif sedikit yang diketahui tentang ekologi dan keragaman mikroorganisme yang mendegradasi polutan organik.
Baik mikroorganisme dan lingkungan abiotik mereka, masing-masing mempengaruhi sifat-sifat yang lain adalah unit fungsional utama dari ekosistem. Memahami mekanisme mikroba rinci tentang pemeliharaan ekosistem menyediakan baik tantangan praktis dan intelektual untuk bertanya ke mikrobiologi lingkungan secara umum dan proses biodegradasi pada khususnya.
Biodegradasi secara rutin diukur dengan menerapkan tes kimia dan fisiologis untuk incubations laboratorium termos berisi biakan murni, kultur campuran atau sampel lingkungan. Pengukuran biodegradabilitas termasuk pertumbuhan sel, kehilangan substrat, konsumsi akseptor elektron akhir, dan produksi dari kedua metabolit perantara dan akhir produk akhir metabolisme. Jenis tindakan telah dikembangkan dan diterapkan secara tradisional fisiologi mikroba untuk kultur murni mikroorganisme dalam media laboratorium disiapkan konsentrasi tinggi mengandung gula sederhana dan zat pertumbuhan lainnya. Penelitian kultur murni di bawah kondisi yang terkendali sangat dalam media kultur yang kaya tidak akan meniru alam dan mereka tidak melibatkan upaya untuk menduplikasi fitur penting dari lingkungan alam. Kadang-kadang adalah mungkin untuk fokus pada hanya bagian dari sistem dan membuat kesimpulan umum tentang beberapa proses tertentu yang terjadi di dalamnya. Di lain waktu, mungkin perlu untuk mengidentifikasi berbagai jenis organisme dalam suatu ekosistem dan memastikan biomassa individu, komponen biologis dan kelangsungan hidup dari spesies individu atau populasi. Selanjutnya mungkin perlu untuk mengestimasi biomassa hidup kolektif dan zat organik tak hidup dalam sistem.
Bioremediasi:
Bakteri dianggap sebagai komponen kunci dari ekosistem alami yang paling, terutama karena fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi metabolisme mereka fisiologis mereka. Fleksibilitas metabolisme mikroba dapat dimodifikasi untuk melayani fungsi kunci dalam bioremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan yang disengaja proses biodegradasi untuk menghilangkan polutan lingkungan dari situs di mana mereka telah sengaja atau tidak sengaja dirilis. Teknologi bioremediasi menggunakan potensi fisiologis mikroorganisme untuk menghilangkan polutan lingkungan di lokasi lapangan. Bioremediasi intrinsik adalah biodegradasi dari polutan target tanpa intervensi dan itu adalah pasif dan bergantung pada kapasitas bawaan mikroorganisme hadir di lapangan untuk merespon dan memetabolisme polutan. Bioremediasi ditingkatkan melibatkan meningkatkan laju biodegradasi yang dapat dicapai dalam dua cara, 1. untuk memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk populasi mikroba pribumi (biostimulation) dan 2. inokulasi mikroorganisme mampu polutan target merendahkan, baik dengan atau tanpa nutrisi ke dalam lingkungan yang terkontaminasi, sehingga menambah populasi mikroba pribumi (bioaugmentation). Karena ada beberapa masalah untuk memantau dalam proses mikroba situ, telah diminta pertanyaan tentang validitas proses bioremediasi.
Penilaian Potensi Biodegrdation:
Penilaian potensi biodegradasi dibenarkan hanya karena
1)tindakan tersebut sering diterapkan lokasi lahan, atau sampel lapangan diturunkan.
2)substrat yang menarik adalah polutan lingkungan yang menunjukkan kemiripan struktural sedikit substrat tradisional digunakan dalam laboratorium,
3)degradasi polutan biasanya belajar di lingkungan yang relevan konsentrasi rendah,
4)ketika masyarakat mikroba alami adalah objek studi, populasi organisme yang bertanggung jawab untuk reaksi metabolik hampir selalu tidak diketahui,
5)mikroorganisme terisolasi dan dipilih dari lapangan habitat berdasarkan kemampuan biodegradasi dari budaya.
Penentuan Biomassa Mikroba dan Aktivitasnya:
Bekerja pada detoksifikasi logam berat dan biosorption awalnya dimulai dengan menggunakan bakteri Bacillus sp. YW, yang ditemukan efektif dalam mengurangi Cr hexavalen ke bentuk trivalen yang tidak beracun dan perlawanan kromat dan pengurangan ditemukan proses dimediasi plasmid. Pekerjaan lebih lanjut dilakukan untuk menghapus Cr trivalen kurang beracun melalui biosorption menggunakan EPS Azotobacter sp. sebagai biomatrix tersebut. Para Cr terikat EPS-Azotransformant adalah flocculated dari limbah penyamakan kulit menggunakan tembaga, yang flocculates budaya Azotobacter sp;. Leuconostoc sp, seorang produser EPS (Plat 1) telah ditandai dan kloning untuk produksi EPS untuk biosorption logam berat banyak seperti kadmium, seng, arsenate, Kromium dll dari sampel tercemar. EPS juga digunakan sebagai matriks untuk menjebak bakteri untuk reaktor kolom. EPS juga menginduksi akar nodulations cepat dan lebih pemecah masalah nitrogen simbiosis.
Degradasi dari hidrokarbon:
Kebutuhan mendesak adalah pengembangan model kuantitatif yang tidak hanya akan menggambarkan tingkat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme biodegrading tetapi yang juga akan menjelaskan proses ini dalam berbagai kondisi lingkungan. Satu akan harus menilai kondisi lingkungan di habitat bunga, di tingkat microenvironmental. Ada sejumlah metode untuk memperkirakan potensi biomassa mikroba dalam sampel lingkungan. Namun beberapa telah bertahan tes waktu dan peer-review. Dalam mengembangkan pemikiran untuk penerapan metode, pembenaran konseptual menunjukkan masing-masing metode dan keterbatasan diberikan di bawah ini.
Mikroskopis metode:
Ukuran dan jumlah sel dapat ditentukan dengan mikroskop langsung berikut penambahan asam nukleat noda, tetapi sel kecil sulit untuk melihat dan mungkin untuk ukuran akurat. Tidak semua partikel patri adalah sel-sel yang layak, dan juga masalah tumpang tindih akan terjadi karena biomassa yang tinggi, namun yang paling banyak digunakan untuk estimasi biomassa meskipun akurasi pasti.
1.)ATP: Paling dapat diandalkan metode biomassa mikroba total karena fakta bahwa semua organisme hidup mengandung C ATP dan konstan: rasio ATP. Mengukur biomassa mikroba nonspesifik dan kuota ATP sel bervariasi dengan keterbatasan nutrisi, terutama P adalah beberapa keterbatasan.
2.)Fosfolipid dan acides lemak phosholipid: Semua mikroorganisme hidup mengandung fosfolipid membran dan tingkat perputaran cepat dari kematian sel PL berikut. Metode ini dapat diandalkan untuk estimasi biomassa mikroba yang layak dan juga untuk deskripsi populasi mikroba yang berbeda dalam sampel, tetapi instrumentasi khusus diperlukan dan tumpang tindih profil PLFA antara populasi mikroba yang berbeda akan menimbulkan masalah untuk mengukur populasi mikroba yang akurat.
3.)DNA:Karena DNA hadir dalam semua organisme hidup dan tidak hadir dalam detritus organik dan konstanta C: rasio DNA, estimasi DNA dapat digunakan untuk mengukur biomassa mikroba, tetapi DNA partikulat dibubarkan dan tak hidup dapat membatasi estimasi akurat biomassa mikroba. Analisis DNA dapat digunakan untuk studi filogenetik dengan probe oligonukleotida yang tepat.
Meskipun metode di atas memiliki keterbatasan tertentu untuk mengukur biomassa mikroba seluruh, mereka sedang digunakan untuk mengukur biomassa mikroba dalam sampel. Karena semua mikroorganisme hadir di lingkungan yang tidak terlibat dalam proses degradasi, sulit untuk mengukur hanya biomassa mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk degradasi polutan. Metode yang lebih baik menjadi tersedia untuk mengukur polutan, produk metabolisme mereka, dan metabolisme mereka dalam lingkungan alam, yang berarti bahwa ada peluang baru untuk menganalisis proses biodegradasi atau proses degradasi mikroba dalam totalitas dalam suatu lingkungan tertentu. Ada banyak perkembangan dalam metodologi molekul untuk membangun, menghitung dan mengidentifikasi mikroorganisme yang tumbuh dan bertahan dalam berbagai ekosistem. Penerapan teknik molekuler yang akan memungkinkan kita untuk mendeteksi, membedakan dan mengukur mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk degradasi polutan telah disarankan.
Metode molekuler memiliki aplikasi di biodegradasi terutama karena mereka menyediakan cara langsung untuk mendeteksi, membedakan dan menghitung spesies dalam sampel. Sebagai urutan DNA dari gen yang kode untuk jalur metabolisme menjadi semakin tersedia, prosedur molekul akan terus memperoleh dominasi dalam protokol biodegradasi. mRNA metode berbasis akan memungkinkan kita untuk membandingkan ekspresi lingkungan anggota individu keluarga gen dan mereka mungkin berguna dalam menentukan hubungan antara kondisi lingkungan yang berlaku di habitat mikro dan khususnya dalam kegiatan situ mikroorganisme asli. Teknik-teknik molekuler dapat menyediakan sarana untuk menilai keragaman masyarakat secara keseluruhan dan spesies kepentingan tertentu (DNA) dan aktivitas mikroba situ (RNA) atau kegiatan tertentu (mRNA). Dalam rangka untuk menilai potensi biodegradasi dari suatu lingkungan, maka perlu untuk memantau potensi genetik dari lingkungan.
Biodegradasi Aerobik polutan
Jumlah yang sedang berkembang di data genom bakteri memberikan kesempatan yang tak tertandingi untuk memahami basis genetik dan molekul organik degradasi polutan . senyawa aromatik adalah yang paling bandel dari polusi dan pelajaran dapat dipelajari dari studi genom baru-baru ini Burkholderia xenovorans LB400 dan Rhodococcus sp. RHA1 regangan, dua dari genom bakteri terbesar benar-benar diurutkan sampai saat ini. Studi-studi telah membantu memperluas pemahaman kita tentang bakteri katabolisme , non-katabolik adaptasi fisiologis untuk senyawa organik , dan evolusi bakteri besar genom . Pertama, jalur metabolisme dari isolat filogenetis beragam sangat mirip sehubungan dengan organisasi secara keseluruhan. Jadi, sebagai awalnya dicatat dalam pseudomonad , sejumlah besar "aromatik perifer" jalur saluran berbagai alam dan xenobiotic senyawa ke dalam sejumlah terbatas "aromatik pusat" jalur. Namun demikian, jalur ini secara genetik diatur dalam genus khusus mode, sebagaimana dicontohkan oleh b-ketoadipate dan jalur Paa. Penelitian genomik komparatif lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa jalur yang lebih luas dari yang diperkirakan. Dengan demikian, jalur Box dan Paa menggambarkan prevalensi non-oxygenolytic cincin-belahan dada strategi dalam proses degradasi aromatik aerobik. Studi genom fungsional telah berguna dalam menetapkan bahwa bahkan organisme menyimpan angka tinggi homolog enzim tampaknya mengandung beberapa contoh redundansi benar. Sebagai contoh, banyaknya cincin-membelah dioxygenases pada isolat rhodococcal tertentu dapat dikaitkan dengan katabolisme aromatik yang berbeda samar terpenoid dan steroid. Akhirnya, analisis telah menunjukkan bahwa fluks genetik terbaru tampaknya telah memainkan peran yang lebih signifikan dalam evolusi dari beberapa genom yang besar, seperti yang LB400, daripada yang lain. Namun, tren yang muncul adalah bahwa gen repertoar besar degraders polutan poten seperti LB400 dan RHA1 telah berevolusi terutama melalui proses yang lebih kuno. Bahwa ini benar sedemikian beragam spesies filogenetis luar biasa dan lebih lanjut menunjukkan asal kuno kapasitas katabolik.
Biodegradasi anaerob polutan
Anaerobikmikroba mineralisasi organik bandel polutan adalah makna lingkungan yang besar dan melibatkan reaksi biokimia menarik novel. Secara khusus, hidrokarbon terhalogenasi senyawa dan telah lama diragukan akan terdegradasi dalam ketiadaan oksigen, tetapi isolasi tidak diketahui anaerob hidrokarbon-merendahkan dan reductively dehalogenating bakteri selama dekade terakhir memberikan bukti utama untuk proses ini di alam. Banyak reaksi biokimia baru ditemukan memungkinkan jalur metabolisme masing-masing, namun kemajuan dalam pemahaman molekul bakteri ini agak lambat, karena sistem genetik tidak mudah berlaku untuk sebagian besar dari mereka. Namun, dengan meningkatnya aplikasi genomik di bidang mikrobiologi lingkungan , perspektif baru dan menjanjikan sekarang di tangan untuk mendapatkan wawasan ke dalam sifat molekul metabolik baru. Beberapa urutan genom lengkap yang ditentukan selama beberapa tahun terakhir dari bakteri yang mampu degradasi polutan organik anaerobik. Para ~ 4,7 Mb genom dari fakultatif denitrifikasi Aromatoleum aromaticum regangan EbN1 adalah yang pertama akan ditentukan untuk degrader hidrokarbon anaerobik (menggunakan toluen atau etilbenzena sebagai substrat ). Para urutan genom mengungkapkan sekitar dua lusin kelompok gen (termasuk beberapa paralog ) coding untuk jaringan katabolik kompleks untuk degradasi anaerobik dan aerobik senyawa aromatik. Urutan genom membentuk dasar untuk studi rinci saat ini pada jalur dan regulasi enzim struktur. Selanjutnya genom bakteri anaerob hidrokarbon merendahkan baru-baru ini selesai untuk besi-mengurangi spesies Geobacter metallireducens dan perklorat-mengurangi Dechloromonas aromatica, tetapi ini belum dievaluasi dalam publikasi resmi. Genom lengkap juga ditentukan untuk bakteri yang mampu degradasi anaerob dari hidrokarbon terhalogenasi oleh halorespiration : para ~ 1,4 Mb genom Dehalococcoides ethenogenes regangan 195 dan Dehalococcoides sp. regangan CBDB1 dan genom ~ 5,7 Mb hafniense Desulfitobacterium regangan Y51. Karakteristik untuk semua bakteri adalah adanya gen paralogous ganda untuk dehalogenases reduktif, yang melibatkan spektrum yang lebih luas dehalogenating organisme dari sebelumnya dikenal. Selain itu, urutan genom belum pernah terjadi sebelumnya memberikan wawasan ke dalam evolusi dehalogenation reduktif dan strategi yang berbeda untuk adaptasi niche.
Baru-baru ini, telah menjadi jelas bahwa beberapa organisme, termasuk Desulfitobacterium chlororespirans, awalnya dievaluasi untuk halorespiration pada chlorophenols, juga dapat menggunakan senyawa brominated tertentu, seperti herbisida bromoxynil dan metabolit utama sebagai akseptor elektron untuk pertumbuhan. Senyawa iodinasi mungkin dehalogenated juga, meskipun prosesnya mungkin tidak memenuhi kebutuhan akseptor elektron.
Perlu dicatat bahwa satu mikroorganisme yang mampu menurunkan berbagai macam senyawa dan juga salah satu polutan dapat terdegradasi oleh sejumlah mikroorganisme. Karena sebagian besar gen menyandikan enzim yang mengkatalisis reaksi, kita sangat perlu mengetahui apakah atau tidak kita memiliki pengetahuan tentang sebagian besar reaksi dikatalisis oleh mikroba. Ini mungkin mudah untuk menilai kemampuan biodegradasi dari mikroorganisme tetapi, tidak semudah seperti itu adalah untuk memantau potensi biodegradasi dari lingkungan. Karena seluruh masyarakat mikroba tidak terlibat dalam proses biodegradasi, pendekatan molekuler yang berguna untuk memantau proses biodegradasi akurat spesifik dan juga untuk menilai potensi biodegradasi dari lingkungan.