Welcome to my blog...

I'm not Bad person,
Just my Luck is Bad..

Rabu, 08 Februari 2012

PENCEMARAN OLEH RADIOAKTIF


Warning : Diperbolehkan mengcopy data di blog ini,, dengan syarat memasukkan alamat dari blog ini.. Terima kasih ^_^

PaperIndividu
PENCEMARAN  OLEH RADIOAKTIF

Oleh :

ANNA LILIAN
NIM :0904133162
Copy of UNRI





JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2011


1.     PENDAHULUAN
Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar, dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.
Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya, dan bagaimana cara menghindarinya.
SUMBER RADIASI
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
1. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
2. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).
Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.



2.      PENCEMARAN OLEH RADIOAKTIF

Suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radio aktif seperti nuklir adalah sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Lingkungan bumi secara alami radioaktif. Sumber penting termasuk radiasi kosmik, radiasi terestrial dari kerak bumi termasuk gas radon, dan potasium-40 yang ditemukan dalam air laut. Namun, radiasi latar belakang ini kerdil dibandingkan dengan sumber-sumber buatan manusia - terutama stasiun tenaga nuklir, pabrik pengolahan ulang bahan bakar nuklir, uji senjata militer, dibuang limbah nuklir dan kecelakaan nuklir.
Radiasi mempengaruhi organisme hidup melalui kerusakan gen (DNA). Mutasi dalam struktur DNA dapat mematikan atau melumpuhkan. Radiasi berlebihan pada manusia biasanya menyebabkan berbagai kanker dan cacat lahir. Jauh lebih sedikit yang diketahui tentang dampak pencemaran radioaktif di laut evironment. Peraturan keselamatan saat ini menganggap bahwa batas-batas untuk melindungi manusia juga akan melindungi satwa liar.
Uji senjata: Laut kontaminasi dari mulai uji senjata nuklir selama Perang Dunia II. Dihentikan di bawah perjanjian oleh Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris pada tahun 1963, dan dilanjutkan dengan Perancis dan Cina hingga 1974. Dampak hingga 1970-an termasuk stok ikan kontaminasi (haddock dan cod) di Laut Barents, dan kerang-kerangan (kerang, tiram) di Atlantik, Teluk dan pantai-pantai Pasifik Amerika.
Limbah cair: Continuous pengosongan oleh tenaga nuklir dan bahan bakar tanaman pengolahan limbah radioaktif tingkat rendah ke laut. Sumber utama Sellafield di Cumbria dan La Den Haag dekat pantai Cherbourg di Perancis. 1998 di bawah komitmen kepada OSPAR konvensi, membebaskan diharapkan dapat dikurangi hampir nol pada tahun 2020.
Limbah padat: Laut pembuangan dimulai pada tahun 1946, dan berlanjut sampai larangan global laut pembuangan semua limbah padat diperkenalkan pada tahun 1994. Dampak lingkungan dari situs dump historis tidak diketahui, tetapi bocor wadah untuk kemungkinan mencemari sedimen laut dengan dampak langsung pada tinggal dasar organisme dan menyaring pengumpan.
Kecelakaan nuklir: kecelakaan nuklir di Chernobyl pada April 1986 kurcaci semua sumber lain disengaja polusi. Laut Baltik, utara Adriatik, Laut Utara, sebelah utara pantai barat Skotlandia dan Irlandia laut semua terpengaruh oleh curah hujan yang terkontaminasi. Stok ikan masih menunjukkan bukti cesium (134 & 137) kontaminasi pada bulan November 1986, dan kontaminasi residu terlihat hari ini.
Bioaccumulation: Di Inggris, prinsip ancaman bagi kesehatan manusia berasal dari makanan laut. Kerang, ikan dan rumput laut yang dapat dimakan dapat menyimpan polutan kimia seperti pakan mereka - sebuah proses yang disebut bioaccumulation - dan secara bertahap membangun racun terkonsentrasi di jaringan mereka. The Food Standard Agency monitor spesies ikan komersial untuk tanda-tanda kontaminasi radioaktif. Sellafield adalah sumber yang paling umum.
Pencemaran Radioaktif Di Wilayah Utara
Pada awal 1990-an, Uni Soviet telah dibuang bahan radioaktif di Barents-dan Laut Kara. Informasi ini mengakibatkan pembentukan Norwegia-sekelompok pakar Rusia untuk menyelidiki pencemaran radioaktif di daerah utara pada tahun 1992. Kelompok ahli ini merupakan unit khusus yang diselenggarakan oleh Joint-Rusia Norwegia Komisi Perlindungan Lingkungan, yang telah menjadi organ untuk kerjasama antara Norwegia dan Rusia otoritas lingkungan sejak 1988.
Inspeksi Dan Pemetaan Sumber Radioaktif
Pada misi ini sampel air yang dikumpulkan, bersama dengan sedimen dan organisme hidup yang telah memberi pengetahuan baru tentang masa kini status lingkungan daerah. Pada dua kali lebih dekat penyelidikan tidak dilakukan di tempat-tempat pembuangan bahan radioaktif, dan karena pekerjaan ini risiko masa depan polusi telah dievaluasi.
Pada saat usaha sedang dilakukan untuk membentuk suatu program terkoordinasi untuk mengamati daerah-daerah laut utara, sebuah sistem untuk bertukar data, dan perpanjangan otomatis sebuah jaringan untuk metering di daerah Murmansk. Pengalaman dari kerjasama di Pakar memberi dasar yang kuat untuk bersama inspeksi dan evaluasi risiko, dan bahkan pelayaran untuk memantau sehubungan dengan pemindahan kapal selam Rusia Kursk pada musim gugur tahun 2001.
Selain kerja yang dilakukan oleh kelompok Ahli, inspeksi dari berbagai jenis polusi di Kutub Utara dilakukan oleh organisasi-organisasi yang disebut Amap (Arktik Pemantauan dan Penilaian Program). Amap telah membentuk pusat data internasional, lokal di Norwegian Radiation Protection Authority (NRPA) untuk tujuan sumber dan pemantauan tingkat pencemaran radioaktif. Karya Amap dekat dengan subyek diselidiki oleh kelompok Ahli, mengakibatkan hubungan dekat antara kedua organisasi.
Pengaruh Radioaktif Terhadap Ekosistem Laut
Pengaruh radioaktif terhadap ekosistem laut telah banyak diamati oleh beberapa peneliti. Namun demikian, dampaknya terhadap organisme laut masih belum diketahui dengan pasti.
Pengaruh radioaktif thdp biota laut :
            Para ahli melaporkan bahwa laju dosis radioaktivitas tdk memberikan pengaruh yang nyata terhadap populasi. Bahkan pd laju dosis yg lebih tinggi (utk tumbuhan air 3,3 rad/hari, invertebrata 1 rad/hari, dan ikan 0,06 rad/hari), populaasi organisme laut tetap berkembang tanpa ada tanda-tanda kerusakan. Sebaliknya, unsur-unsur ini banyak diketahui berpengaruh thdp organisme darat, termasuk manusia,.
Pengaruh Radioaktif Terhadap Kesehatan Manusia
Pengaruh radioaktif terhadap kesehatan manusia dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung.
Pengaruh tdk langsung :
  • Pengaruh terjadi melalui rantai makanan manusia.
  • Walaupun radioaktif tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap biota laut, namun akumulasi unsur ini di dalam tubuh organisme laut, mungkin akan sampai ke tubuh manusia melalui rantai makanan laut. Hal ini akan sangat membahayakan kesehatan manusia.
Pengaruh langsung :
  • Pengaruh langsung radioaktif berasal dari radiasi pengion baik yang berasal dari alam maupun buatan (radiofisi)
  • Radiasi ion, terutama gelombang elektromagnetik, mudah mencapai manusia.
  • Walaupun demikian, apabila jaringan tubuh manusia terpapar radiasi, belum tentu selalu berakibat fatal.
  • Radiasi pengion akan berpengaruh terhadap rangkaian molekul DNA pada kromosom, yaitu membentuk radikal bebas yang dapat merubah komponen basa DNA dengan berbagai cara.
  • Akan tetapi DNA juga dilengkapi dengan kode genetik untuk kemampuan memperbaiki diri/ reparasi (self repair) yg terdapat pada rangkai basa cytosin.
  • Apabila tidak semua pasangan kembar kode ”self repair” ini rusak, maka akan terjadi perbaikan (reparasi) oleh DNA itu sendiri.
  • Apabila semua kode ”self repair” itu rusak, maka sel akan mati atau menjadi lesi.
  • Reparasi dapat berlangsung sempurna à sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan. Namun sering pula terjadi reparasi tersebut tidak sempurna, yang mengakibatkan terjadinya abetasi (penggerusan kromosom).
  • Ketidaksempurnaan  ”self repair” inilah yang kemudian mengacu kepada transformasi fungsi sel.
  • Salah satu kelainan fungsi tersebut adalah Mutasi yang dapat berupa perubahan kemampuan sel untuk lebih aktif membelah, sehingga terjadi malignansi & pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan sel tumor.


3.      KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.
Sumber radiasi dapat berasal dari radiasi buatan dan alam. Radiasi alam yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam seperti radiasi dari kosmis, radiasi terestrial dan radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri.
Pencemaran oleh radioaktif pada biota laut belum ditemukan secara spesifik. Sedangkan pada manusia, terjadi secara langsung dan tidak langsung.




REFERENSI

Gultom, Osmen. “Pengendalian Gas Hasil Buangan Insenerator Menggunakan
Kapur”. Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif. 2000.
Utomo, Tanto Pratondo & Marimin. “Sistem Pakar Penanganan Limbah Radioaktif”. .2007
Zamroni, Husen & Jaka Rachmadettin.“Limbah Radioaktif yang Ditimbulkan dari
Operasional PLTN PWR 1000 MWe”. ISSN 1410-6086. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif – BATAN. 2008

2 komentar:

  1. bagus sekali mba, sangat membantu,

    BalasHapus
  2. Terima kasih ya..
    Atas informasi yang bermanfaat ini..
    Sangat membantu ;-)

    Tetap semangat berkarya !!

    BalasHapus